Sabtu, 31 Desember 2022

Tulisan Trendingnya Tahun 2023

 TRENDINGNYA TAHUN BARU 2023 “TAHUN POLITIK”

Tanpa terasa kita telah berada di penghujung tahun 2022 Masehi, pergantian tahun masehi ini tinggal menghitung jari, menghitung jam, akan tetapi pergantian tahun tentunya bukan hanya sekedar menjadi pergantian kalender saja, bukankah juga tidka memerlukan waktu yang sekejap melainkan waktu yang lama, namun juga dapat menjadi peringatan bagi kita dimana apa yang sudah kita lakukan tahun sebelumnya dan apa yang akan kita lakukan pada tahun yang akan datang umumya warga Indonesia dan khususnya kita “PEMUDA”.

Dalam pergantian tahun masehi, ada perbedaan sebelumnya dengan tahun Islamiyah atau tahun Hijriah, dimana bila tahun masehi banyak yang membuat kegiatan-kegiatan tahun pergantian tahun, akan tetapi baru Hijrial/Islamiyah tidak sering kita mendengar ada kegiatan-kegiatan dalam hal pergantian tahun tersebut.

                    Heriyanto; ketua PDPM Palembang.com.

Setiap pergantian tahun sudah pasti ada banyak agenda yang perlu dilakukan. Meski tidak semuanya akan terealisasikan, setidaknya sudah merencanakan terlebih dahulu jauh-jauh hari. Pada malam hari ini tepatnya hari Sabtu, 08 Jumadil Awal 1444H /31 Desember 2022M, dimana hari penghujung hari tahun 2022M, dan sebentar lagi akan memasuki gerbang tahun baru, tepatnya tahun 2023 Masehi.

Hubungannya dengan pergantian tahun saat ini ataupun tahun 2023 Masehi, endingnya bersamaan dengan tahun perpolitikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mari kita telik berita-berita baik yang melalui media elektronik maupun media massa, dimana peristiwa per-politikan di Indonesia semakin upgrade semakin “meningkat bahkan memanas” terutama dalam pemilukada “presiden”. Kekisruhan politik terjadi pada beberapa tingkatan, Kegaduhan politik pada kedua ranah politik yaitu mulai dari internal parpol hingga koalisi parpol Koalisi Merah Putih (KMP) yang berhadapan dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). itu pada gilirannya juga berimbas pada level pemerintahan

Kegaduhan politik saat ini yang merupakan drama, baru saja di gendrangkan, sesuai dengan prekdisi-prediksi ahli TAROT, yang terkenal dengan “ramalan” (maaf bukan kita agungkan tahayul ramalan tetapi kita berpegang teguh bahwa kejadian di muka bumi ini adalah sesuai dengan kehendak yang maha pencipta ‘Alloh SWT’),, 

yang diprediksi akan terjadi pada tahun depan. Segera memasuki awal tahun 2023 menggambarkan bagaimana kondisi Indonesia di tahun depan. memprediksikan berbagai macam bentuk situasi dan kondisi yang kemungkinan dapat terjadi di tahun depan.

Adapun isi dari prediksi-prediksi yang beredar di dunia maya atau kita kenal dengan “dumay” antara lain adalah kondisi alam Indonesia mendatang, kondisi ekonomi Indonesia mendatang, kondisi politik yang akan terjadi, prediksi pandemi, dan perkembangan teknologi transportasi tahun mendatang.

Agresi prediksi-prediksi tersebut diatas yang menjadi trending hangat di media elektronik dan media massa sekarang ini, yaitu Indonesia akan mengalami resesi besar-besaran pada tahun 2023 yang menyebabkan kemiskinan dimana-mana. Ramalan tentang hal ini ditulis dengan tulisan "wong golek pangan koyo gabah diinteri" oleh peramal Raja Jayabaya yang artinya adalah "orang-orang akan kelabakan dalam bertahan hidup layaknya beras yang digoyang-goyangkan dalam tampah". Isu resesi besar-besaran juga sempat ramai akhir-akhir ini. Banyak influencer di berbagai platform media sosial membesar-besarkan isu ini dengan menjelaskan sebab dan akibatnya dan cara preventif dalam mengatasi hal ini.

Agresi yang tidak kalah hangat dan pentingnya pada pergantian Tahun 2023 masehi ini adalah Trendingnya dikenal oleh khalayak masyarakat Indonesia adalah “trending-TAHUN POLITIK” yaitu agresi prediksi bahwa Indonesia akan mengalami kekacauan politik dimana prediksi tentang kondisi politik Indonesia di tahun depan. Kondisi politik Indonesia diprediksi akan mengalami kekacauan atau kegaduhan sesuai perkataan Jayabaya (1133-1157) mengatakan "besok yen ono peperangan tekoso wetan kulon kidul lan lor, akeh wong becik sengsara, wong jahat saya seneng" dan "ono peperangan in jero amarga poro pangkat akeh sing podo salah paham". Arti dari perkataan Jayabaya tersebut adalah "Besok jika ada perang antara timur, barat, selatan, dan utara, banyak orang baik akan sengsara, dan orang jahat akan bahagia" dan "ada perang internal karena ada banyak kesalahpahaman pangkat dan arsip".

Ungkapan Jayabaya tersebut menggambarkan kondisi politik di tahun depan di mana akan banyak perang saudara yang disebabkan oleh kesalahpahaman dalam politik Indonesia (insertlive.com/ramalan-to-tahun-2023.28.12.22).

Dari topik trendingnya tahun 2023 adalah tahun politik diatas, ada hal – hal yang perlu dilakukan dalam pergantian Tahun oleh setiap umat muslim atau umumnya dan khususnya pemuda ialah dengan cara melakukan bermuhasabah dalam arti intropeksi diri, (sesuai dengan surat Ali Imran;102) 

ya aiyuhallazy na manut thakullaoh haqo tukotih, wala tamutun na illa wa antum muslimun artinya : hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam. Kita hendaknya selalu bertaqwa kepada Alloh SWT dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Berikutnya yang dilakukan oleh pemuda adalah evaluasi resolusi di tahun baru, tentu saja kita juga perlu melakukan evaluasi di akhir tahun. Hal ini sangat dianjurkan supaya kita bisa memahami apa saja yang sekiranya perlu dipertimbangkan untuk kembali diperjuangkan dan juga ditingkatkan, terutama kita sebagai pemuda Indonesia khususnya pemuda Muhammadiyah, bagi yang berjuang untuk ummat (sebagai pendaqwah) dan yang berjuang untuk bangsa (baik berkiprah di politik serta pemerintahan) yang pasti kita harus selalu bermanfaat bagi orang lain ataupun sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain, dengan ilustrasi inovasi dalam menyongsong, menyemarakkan dan men-Sukseskan MUKTAMAR PEMUDA MUHAMMADIYAH XVIII dengan tema “Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Indonesia” .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar